Jumat, 09 April 2010

Hasil Psikotes

Siang itu, di kelas bahasa Indonesia 1--satu-satunya kelas bahasa Indonesia yang tidak memakai kursi sebagai alas duduk. Hari itu, Ibu Mukarromah bakal mengetes para muridnya pidato. Tapi, ternyata Bu Mukkaromah akan pergi kuliah karena sebelumnya beliau bolos dari kuliah. Dan oleh beliau-lah, kami mendapat tugas untuk mengerjakan soal-soal di buku cetak.
Pada saat itu, guru BK kami masuk ke kelas X.7 dengan membawa hasil psikotes penjurusan! Jantungku berdegup begitu hasil psikotes milikku.
Perlahan aku membuka amplop dari tanganku, setelah amplop itu kuambil dari tangan sang guru BK.
Yak, dengan hasil psikotes yang tinggi, aku menghela nafas lega. Tapi begitu aku melihat hasil penjurusan,
"Mampus gue, gue bener-bener bakal jadi tempe goreng sampe di rumah."
Dan bener, sampainya di rumah, aku memberitahu hasil psikotes dengan ketidakmampuan memperoleh kelas IPA sesuai hasil dari kertas putih dengan amplop 'Rahasia'.
Papa marah-marah, hasil untuk IPS dan Bahasa sangatlah tinggi.
"Katanya mau jadi dokter, kok kayak gini?" omel beliau.
Di kamar, aku merenung. Ah, bodoh banget gue. Sampe nilai IPA di hasil psikotes ancur total.
Malamnya, mama yang melihat hasil psikotes bilang, "Itu 'kan bukan hasil satu-satunya."
Persis kayak guru BK.
Yah, whatever. Yang penting, aku harus berusaha mulai sekarang!
Demi UGM FK!!!!

0 komentar:

Posting Komentar

Song

counter